Wednesday, June 4, 2014

AMI Awards 2014 rilis daftar nominasi

Jakarta (ANTARA News) - Ajang penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) yang memasuki tahun ke-17 merilis daftar nominasi yang terbagi dalam sembilan bidang dan 48 kategori serta tiga kategori khusus di Jakarta, Jumat.

"Tahun ini AMI Awards memasuki usia yang ke-17 tahun, boleh dibilang sebagai salah satu ajang penghargaan musik yang paling dewasa di Indonesia," kata Board of Director Yayasan AMI, Seno M. Hardjo dalam konferensi pers peluncuran daftar nominasi tersebut.

Kesembilan bidang tersebut adalah Pop dan Urban, Rock dan Metal, Jazz/Instrumentalia, Keroncong/Keroncong Kontemporer, Dangdut, Lagu Anak-anak, Karya Produksi, Penunjang Produksi serta Umum.

Seno menuturkan bahwa perkembangan dunia musik digital sempat menerbitkan menumbuhkan pesimisme atas keberlangsungan AMI Awards ke-17.

"Jelang penyelenggaraan AMI Awards tahun ini kami sempat pesimistis, sebab perkembangan dunia digital cukup mempengaruhi perkembangan musik, yang terlihat jelas dengan penurunan jumlah album ketimbang singel," katanya.

Secara terperinci tercatat pada proses kategorisasi kali ini terdapat 445 buah singel, atau meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 420 buah, sementara untul album terdapat 186 buah, atau menurun dari 221 buah di tahun lalu.

"Akan tetapi pesimisme itu hilang kala memasuki fase kategorisasi penghargaan," ujar Seno menambahkan.

Dari 48 kategori dan tiga kategori khusus tersebut sedikitnya tercatat 263 nominator dengan sejumlah penampil masuk ke dalam sejumlah kategori. Ketua

Dewan Kategorisasi AMI Awards, Andy Julias, menuturkan bahwa penurunan kuantitas album tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas produk karya yang dihasilkan industri musik di Indonesia.

"Dari satu sisi jumlah kuantitas (album) ada penurunan, tapi ada yang menggembirakan, yakni label tidak lagi berperan besar terhadap karya musik. Pekerja musik justru ambil peran banyak dan dpt kebebasan untuk menentukan karya mereka," katanya.

"Mudahnya, para penampil menjadi berkesempatan untuk tidak lagi didikte oleh label."

Selain itu, Andy meyakini kebebasan yang kini dimiliki para musisi akan memberi mereka kesempatan sekaligus memacu untuk meningkatkan kualitas karya mereka.

"Tidak seperti dulu musik yang seragam, kini akan lebih beragam, tidak ada lagi yang menentukan musisi harus menulis ini dan itu," ujarnya.

Di dalam Dewan Kategorisasi AMI Awards, Andy tidak sendirian, ia dibantu oleh sejumlah nama besar dari dunia musik Indonesia baik itu musisi, pengamat hingga pekerja musik, seperti Syaharani, Ferdy Element, Once Mekel, Ryan Kyoto, Octav Panggabean, Andi Twin, Andre J. Sumual, Bambang Hery, Harun Nurasyid, Jimmy Multazim, Khrisna J. Sadrach, Mudya Salim, Nic Said De Kudtz, Stanley Tulung, H. Ukat, Munif Bahasuwan, Ayu Soraya, Aryono Huboyo Djati dan Donny Hardono.

Malam puncak AMI Awards ke-17 akan berlangsung pada 19 Juni 2014 di The Kasablanka, Kota Kasablanka, Jakarta dan akan disiarkan secara resmi oleh stasiun televisi RCTI.(*)

Editor: Ruslan Burhani

Kejagung Enggan Usut Surat Palsu Jokowi

Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) enggan mengusut surat palsu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi terkait, kasus dugaan korupsi pengadaan dan peremajaan bus TransJakarta.
"Menurut saya tidak perlu, karena Kejaksaan tidak berkepentingan langsung dengan surat itu," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Spontana, di Jakarta, Jumat (30/5) malam.
Tony mengatakan hal itu ketika disinggung apakah pihaknya mempertimbangkan mengambil langkah hukum atas beredarnya surat tersebut di media sosial yang merugikan martabat institusi Kejaksaan.
Menurutnya, pihak yang paling dirugikan atas beredarnya surat yang berisi Jokowi meminta penundaan pemeriksaan adalah Jokowi sendiri selaku gubernur yang juga diusung sebagai capres oleh koalisi parpol PDI Perjuangan (PDI-P), Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI.
"Selayaknya yang mesti dirugikan adalah Pak Jokowi," kata Tony.
Diketahui, isi dalam surat yang ramai beredar di media sosial menyebutkan, kalau Jokowi meminta penundaan pemeriksaan terhadapnya di Kejagung terkait kasus dugaan korupsi pengadaan TransJakarta hingga, Pilpres 2014 selesai digelar.
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) R Widyo Pramono menegaskan, kalau surat Jokowi yang ditujukan kepada Jaksa Agung Basrief Arief untuk menunda pemeriksaannya akan kasus bus TransJakarta palsu.
"Yang bisa menunda itu jaksa, bukan orang lain tetapi penyidik. Surat itu tidak ada, itu tidak benar," kata Widyo.
Dirinya enggan mengomentari lebih lanjut peristiwa tersebut dengan alasan tidak mau ditarik ke ranah politik.
"Jampidsus jangan dihadapkan pada permasalahan yang tidak pada tempatnya. Kalau saya mengikuti yang begitu-begitu jadi kacau," jelasnya.
Ketika disinggung apakah pihaknya bakal memanggil Fauzi Bowo alias Foke selaku Gubernur DKI Jakarta terkait dengan proyek TransJakarta tahun 2012, Widyo mengatakan hal itu tergantung dari pertimbangan penyidik.
Begitu juga dengan dua tersangka proyek TransJakarta tahun 2013 yakni, mantan Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono, dan Direktur BPPT Prawoto yang sejauh ini belum ditahan.
"Kita tunggu bagaimana penyidik itu melakukan penyidikan yang baik, semuanya pada aturan main yang ada," ujarnya.

Jelang cuti pemilu, Jokowi tidak berikan pesan khusus

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tidak ada pesan khusus yang disampaikannya dalam rapat pimpinan (rapim) yang digelar hari ini.

Rapim hari ini adalah yang terakhir Jokowi sebab per 1 Juni, Gubernur Jakarta itu akan cuti persiapan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.

"Siapa bilang ini rapim terakhir? Ini tadi rapim ya kita cek semua pekerjaan, sudah berjalan atau belum? Tiap rapim memang mengevaluasi tiap pekerjaan yang dilakukan seminggu ini. Tidak ada masalah," kata Jokowi usai menghadiri acara donasi kanker anak dari Tahir Foundation di RS Mayapada, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin.

Senada dengan Jokowi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), juga mengaku tidak ada pesan khusus yang disampaikan atasannya pada saat rapim. Ahok mengatakan rapim berjalan seperti biasanya.

"Tidak ada bicara apa-apa tadi, kita membahas KJP tadi," kata Ahok usai rapim di Balaikota DKI Jakarta, Senin.
Menurut Ahok, meskipun Jokowi cuti, koordinasi akan senantiasa dilakukan seperti biasa melalui surat dan telepon. Bahkan Ahok mengklaim tidak akan ada yang berbeda dalam hal koordinasi kecuali keberadaan fisik sang gubernur.

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2014
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes